
Mahasiswa BPI FDIK UIN Antasari Laksanakan Praktik Penyuluhan On the Spot di Siring Menara Pandang
Banjarmasin, 23 Oktober 2025 – Sebagai bagian dari implementasi mata kuliah Praktik Penyuluhan, mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Antasari Banjarmasin melaksanakan kegiatan Experience Learning melalui praktik langsung di lapangan. Kegiatan ini diampu oleh Ibu Ermalianti, M.Pd. dan dilaksanakan di kawasan Siring Menara Pandang, Banjarmasin.

Sebelum terjun kelapangan, kegiatan telah memperoleh izin dari Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) melalui Kepala UPTD Kawasan Wisata. Kegiatan ini diikuti oleh 28 mahasiswa BPI Angkatan 2023 Kelas A1, yang terbagi dalam lima kelompok penyuluhan dengan tema-tema aktual, yaitu:
-
Penanggulangan Kekerasan Seksual
-
Stop Bullying
-
Bahaya Judi Online
-
Stop Seks Bebas
-
Bahaya Narkoba

Sebelumnya, mahasiswa telah mendapatkan pembekalan materi di kelas serta latihan penyuluhan di lingkungan kampus. Pada kesempatan kali ini, mereka berkesempatan untuk terjun langsung ke masyarakat di sekitar kawasan wisata Siring Menara Pandang untuk melakukan penyuluhan secara on the spot.

Selain melatih kemampuan komunikasi dan mental, kegiatan ini juga menekankan pentingnya pendekatan awal yang santun dalam meminta izin serta membangun interaksi dengan masyarakat sebelum menyampaikan pesan penyuluhan.
Setelah kegiatan berlangsung, mahasiswa mempresentasikan hasil pengamatan dan pengalaman mereka di lapangan. Salah satu peserta, Fajar, mengungkapkan kesan positifnya,
“Kita tidak boleh menilai orang dari penampilannya. Saat menyuluh ibu-ibu, ternyata wawasan mereka sangat luas dan terbuka terhadap hal-hal baru,” ujarnya.
Sementara itu, Hudari menambahkan bahwa penyuluh harus mampu menyesuaikan cara penyampaian dengan sasaran audiens.
“Kami sudah menyiapkan materi dengan matang, tapi ketika yang kami temui adalah para pelajar, kami harus menyesuaikan bahasa dan pendekatannya,” katanya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa memperoleh pengalaman berharga dalam memahami kondisi sosial masyarakat serta tantangan komunikasi di lapangan. Selain itu, praktik ini juga menjadi bentuk nyata pembelajaran berbasis pengalaman yang mendukung terbentuknya profesionalitas calon penyuluh Islam sebelum mereka terjun langsung ke masyarakat sebagai sarjana sosial (S.Sos.).
Sumber : bpiuinantasari
