
Profesor Wanita Pertama Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Resmi Dikukuhkan oleh Rektor UIN Antasari Banjarmasin
BANJARMASIN – Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Antasari Banjarmasin kembali mencatat sejarah dengan pengukuhan Guru Besar dalam bidang Ilmu Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Acara yang berlangsung di Auditorium Mastur Jahri UIN Antasari ini menjadi momen penting dalam penguatan keilmuan dan komitmen akademik di lingkungan perguruan tinggi.
Prof. Dr. Hj Nuril Huda, M.Pd, lahir di Jakarta, 29 April 1960 anak ke 5 dari 8 bersaudara, merupakan putri pasangan Hj. Masni dan H. Abdullah Usman, telah resmi dikukuhkan menjadi Guru Besar pada Selasa, 11 Februari 2025. Hal ini berdasarkan SK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tanggal 1 September 2024.
Lebih istimewa lagi, beliau merupakan bagian dari pasangan akademisi di UIN Antasari, di mana suami beliau, Prof. Dr. H. Akhmad Fauzi Aseri, MA adalah Rektor UIN Antasari Periode 2009-2017 yang juga telah lebih dulu menyandang gelar Guru Besar.

Selama perjalanan pendidikan, beliau menempuh perkuliahan sebagai sarjana Muda Tahun 1982 dan Gelar Sarjana Strata-1 Tahun 1984 di IAIN Antasari Banjarmasin. Beliau melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Negeri Yogyakarta pada Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP), lulus tahun 2000. Dan terakhir melanjutkan studi ke Strata Tiga (S3) di Universitas Negeri Yogyakarta pada Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP), lulus tahun 2013 dengan judul disertasi “Pengembangan Model Penelitian Perspektif Gender”.
Karir beliau menjadi dosen dimulai tahun 1985. Setelah lulus seleksi CPNS dan mengampu mata kuliah Ilmu Jiwa Agama di Fakultas Dakwah IAIN Antasari Banjarmasin. Sempat menjadi dosen titipan di Fakultas Adab dan Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ketika menemani suami beliau menempuh studi S3 di Jakarta. Tahun 1992 beliau kembali mengabdi di UIN Antasari. Kesibukan beliau selain mengajar juga menjabat sebagai Ketua Pusat Studi Gender Tahun 2001-2005, Ketua Darmawanita persatuan IAIN Antasari Tahun 2009-2017, Ketua Pusat Pengembangan Standar Mutu di LPM IAIN Antasari Tahun 2013-2017.
Pemasangan Baju Kebesaran dan Kalung Guru Besar oleh Rektor didampingi Wakil-Wakil RektorBererapa Karya Ilmiah Yang Beliau Terbitkan Diantaranya Adalah Improving The Quality Of Prophetic Intelligence-Based Moral Education Programs With The CIPP Model, Analisis Gender Baantaran Jujuran Dalam Kebudayaan Banjar”, Pengembangan Model Penelitian Perspektif Gender, Evaluasi Model Kirkpatrick Terhadap Program Khusus Dai Pada Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Uin Antasari, Perspektif Wanita Banjar, Tionghoa, Dan Madura Di Banjarmasin Dalam Membentuk Karakter Anak (Kajian Teori Ekologi Perkembangan) dan lain-lain.
Kini Ibu tiga anak dan nenek dengan lima orang cucu telah resmi menyandang gelar Profesor. Dalam kesempatan orasi ilmiah beliau menyampaikan tema “Peran Evaluasi dalam Mengukur Keberhasilan Pendidikan Berbasis Akhlak, Menyongsong Generasi Emas 2045”. Orasi beliau menekankan bahwa pendidikan akhlak harus menjadi fondasi yang kuat bagi pembangunan bangsa. Akhlak sebagai fondasi peradaban. Generasi penerus tanpa akhlak akan sulit membawa negara ini menuju kemajuan yang berkelanjutan.
Diakhir orasi beliau menyematkan pesan “Tidak ada kata terlambat untuk sukses selama hayat masih dikandung badan. Selalu berusaha dan berdoa pada Allah. Yakin Usaha Sampai”.

Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. Mujiburrahman, M.A., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan kembali mengingatkan pentingnya tema orasi yang disampaikan. “Tugas utama kita di UIN Antasari entah sebagai dosen maupun tenaga kependidikan sama-sama bertujuan untuk mendidik anak-anak mahasiswa kita agar mereka sanggup dan sukses menghadapi hidup dan dapat meningkatkan kualitas hidup secara individual-sosial maupun spiritual-material. Ada tiga bekal yang harus disiapkan yaitu Ilmu, Keterampilan dan Akhlak. Guna menyikapi tantangan yang tengah dihadapkan kepada kita yakni revolusi digital, perubahan iklim dan dunia kerja. Dalam dunia kerja ada banyak skill yang harus disiapkan, diantaranya adalah kemampuan analytical thingking dan kemampuan beradaptasi. Kemampuan beradaptasi, poin ini dapat berupa sikap agile, sabar dan syukur dalam menghadapi masa sekarang dan bertahan untuk kesuksesan dimasa mendatang. Dua poin itulah bagian dari akhlak”.

Pengukuhan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk pimpinan universitas, akademisi, keluarga serta tamu undangan dari berbagai institusi. Dengan dikukuhkannya beliau menjadi Guru Besar di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi maka menambah sosok teladan perempuan didunia pendidikan, beliau menjadi motivasi dan inspirasi bahwa ditengah kesibukan sebagai perempuan, istri, ibu, nenek dengan tugas/amanah lain tidak menjadi penghalang dalam meraih prestasi akademik.

Dekan Fakultas Dakwan dan Ilmu Komunikasi Dr. H. M. Abduh, MA beserta Ibu.
(Rhm/Wyz)